Minggu, 16 Juni 2013

Keponakanku ikut ujian SBMPTN, mohon doanya ya !

ujian
(sumber gambar)


Assalamu 'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh,,,

Wilujeng wayahkieu sobat semunya,,,

Beberapa hari lagi tepatnya hari Selasa 18 Juni 2013, akan dilaksanakan SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ). Dimana ribuan, puluhan ribu, atau bahkan mungkin ratusan ribu siswa akan bersaing untuk memperebutkan quota di sejumlah perguruan tinggi negeri. Dan Alhamdulillah keponakan saya diberi kesempatan oleh Allah subhanahu wataala untuk mengikuti ujian ini. Saya mohon do'anya kepada sobat semuanya muadah-mudahan dia lolos dalam ujian ini dan meraih apa yang dicita-citakannya.

Sebenarnya keponakan saya awalnya tidak ada niat untuk mengikuti ujian ini, mengingat biaya kuliah yang lumayan besar untuk kondisi ekonomi keluarga kami. Ibunya ( kakak saya ) hanya seorang pedagang biasa yang hanya memka warung kecil-kecilan, dan ayahnya hanya seorang pedagang pakaian keliling, yang kebanyakan diutangin sama konsumen. Karena pada awalnya dia tidak ada niat untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat perguruan tinggi, jadi tidak ada persiapan yang betul-betul matang, setelah selesai UN dia langsung kerja sebagai kuli di pabrik pembuatan genteng, itu semua dia lakukan karena tidak mau membebani orangtuanya, dia berharap uang dari hasil kerjanya itu bisa dia kumpulkan untuk biaya masuk pesantrenan. Ya, itulah cita-cita dia pada awalnya, dia ingin melanjutkan pendidikannya ke pesantrenan, bukan ke perguruan tinggi. Karena pesantren dirasa lebih mampu untuk dijangkau dan dari segi biaya pun jauh lebih murah dibanding ke perguruan tinggi, terlebih lagi pendidikan dia dari awalnya adalah Madrasah Tsanawiyah kemudian ke Madrasah Aliyah.

Sebelumnya, jauh-jauh hari waktu duduk dipertengahan kelas 3 Aliyah, dia sudah ditawarin oleh gurunya untuk melnjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi, yaitu ke Mesir. Kebetulan waktu itu dia pernah ikut membantu mengajar di sebuah Madrasah Ibtidaiyah ( setingkat SD ) di sebuah yayasan, dan si pemilik yayasan tersebut merupakan jebolan Mesir ( kalo gak salah dia jebolan Al-Azhar ). Waktu itu saya sangat mendukungnya, dan saya tekankan pada dia untuk mempersiapkan segalanya dari awal, terutama salah satu syarat yang saya rasa cukup berat, yaitu dia harus hafiz Al-Qur'an minimal 4 juz. Dan untuk yang satu ini Allah subhanahu wataala belum mengijinkannya. Dan sebagai alternatif kedua, dia pun memilih untuk masyk pondok pesantren modern di Cipulus - Purwakarta, yang mana lokasinya masih satu kabupaten dengan tempat kami tinggal.

Awal mula ikut SBMPTN

Saya tahu bahwa dia akan mengikuti ujian SBMPTN sehari yang lalu, hari Sabtu. Ibunya menelepon saya bahwa hari Selasa dia akan mengikuti ujian di Jakarta. Setelah saya tannya-tanya, ternyata dia didaftarkan oleh pihak sekolah untuk mengikuti ujian tersebut, dia didaftarkan sebagai peserta BIDIK MISI. Mungkin sobat sudah tahu, bahwa pemerintah memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi yang termasuk golongan ekonomi tidak mampu yaitu BIDIK MISI ( apa itu 'bidik misi' ? Bagi yang belum tahu silahkan cari saja di internet :) ) , dan dari beberapa informasi di media internet yang saya dapatkan kemarin, untuk mendapatkan beasiswa tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan, diantarnya masuk ke dalam daftar golongan ekonomi tidak mampu ( kalo di desa saya dengan diberikannya SKTM - Surat Keterangan Tidak Mampu ), memiliki prestasi di bidang extrakurikuler ( Alhamdulillah dia aktif di pramuka, bhayangkara, dan osis ) atau bidang ko-kurikuler ( yang ini saya gak tahu artinya ). Dan ternyata dia didaftarkan oleh pihak sekolah sbagai peserta BIDIK MISI, itu saya tahu setelah saya cek langsung ke alamat http://bidikmisi.dikti.co.id, dan saya menemukan nama dia di situ, "NANA NAWAWI".

Kemarin kami sekeluarga cukup sibuk memprsiapkan keberangkatannya ke Jakarta untuk mengikuti ujian nanti. Itu semua dikarenakan waktu yang sangat mendadak, Sabtu dapat kabar dia akan mengikuti ujian, Senin harus sudah survei ke lokasi ujian, ditambah lagi dia yang belum pernah masuk kota Jakarta, saya pun telpon sana-telpon sini menghubungi teman-teman yang ada di Jakarta untuk menitipkan dia tinggal beberapa hari masa ujian. Dan untunglah ada pamannya ( adik bapaknya ) yang sedang kerja di Jakarta, dan dekat dengan lokasi ujian, yaitu Tanah Kusir - Jakarta Selatan. Satu tahap lagi sUDAH berhasil di lewati,, dan didepan masih banyak tahap-tahap yang harus dilewati, dan yang paling berat adalah ujian itu sendiri.

Saya hanya mengharapkan do'a dari sobat-sobat semuanya, semoga keponakan saya diberi kelancaran oleh Allah subhanahu wataala dalam ujian nanti,,,

Wilujeng kasadayana,,,,,,,

Wassalam,,,,,

bisnis online

Share this:

Related Posts
Disqus Comments