Selasa, 14 Januari 2014

Miskin ditengah harta yang melimpah

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

miskin, kemiskinanItulah penggalan lirik lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus. Sebuah lagu yang menggambarkan bagaimana ngguhnya negeri kita ini. Bukan lautan yang airnya tidak mampu melepas dahaga, tapi kolam susu yang tidak hanya mampu melepaskan dahaga, tapi mampu mengenyangkan kita sehingga bisa hidup lebih lama. Perairan yang luas dengan penuh beraneka ragamsesu hayati, yang lebih dari cukup untuk bisa mengidupi seluruh penduduk negeri. Ikan, udang, dan apapun didalamnya tidak susah untuk dicari, yang melimpah ruah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Daratan yang membentang dengan tanah yang subur, apapun yang tertancap diatasnya bisa membuat hidup kita menjadi makmur. Beraneka ragam mineral terkandung didalamnya, yang bisa kita keruk dan kita nikmati hasilnya.

Tapi apa yang terjadi ? Justru pribumi tidak bisa menikmati semua kekayaan ini. Kita punya kolam, tapi tidak bisa menikmati isinya. Kita hanya menanam, tapi tidak bisa memetik hasilnya. Tiap waktu kita mengeruk tanah untuk mengambil kekayaan mineral didalamnya, tapi apa yang kita dapatkan ? Hanya kotor, peluh, dan keringat, tanpa bisa menikmati hasilnya.

Harta kita berlimpah,,,,, sangat berlimpah,,,,,, terlalu berlimpah,,,,,,, kita punya kolam susu, kita punya gunung emas, tapi hidup kita miskin. Mencari sesuap nasipun sangat sulit. Untuk hidup kita harus jadi kuli, kuli di negeri sendiri.

Negeri ini kaya,,, sangat kaya,,,

Lihatlah Papua, emas berlimpah ruah disana, tidak perlu menggali, cukup dilihat dari atas nampak berkilaun meyilaukan mata. Tapi siapa yang menikmati ??,,,,,, Pribumi ???,,,,,,,, Bukan,,, Tapi orang lain non pribumi, dan segelintir anak negeri ini yang menikmati, mereka elit-elit penguasa negeri ini yang serakah dan bermental lemah serta berharga murah, yang dengan sukarela tanpa merasa berdosa mengkhianati amanah seluruh anak negeri. Mereka, yang sampai sekarang rela negerinya dijajah dan menjadikan dirinya jongos para penjajah.

Preeport, perusahaan asing yang telah berhasil mengeruk kekayaan Papua dan telah berhasil membeli para penguasa negeri ini. Bahkan orang nomor 1 di negeri ini pun tidak berkutik dibuatnya (kecuali sang Proklamator). Luarrr biasa Preeport, bahkan mereka mampu menolak permintaan SBY, dan SBY hanya menurut saja. Berapakah royalti yang kita nikmati dari hasil pengerukan itu ? Hanya 1 persen dari hasil penjualan emas dan 3,75 persen masing-masing untuk tembaga dan perak. (sumber). Dan itupun tidak bisa dinikmati oleh penduduk pribumi, rakyat Papua. Hanya segelintir elit papua dan kebanyakan elit-elit di Jakarta yang menikmatinya.

Rakyat Indonesia, Miskin ditengah harta yang melimpah.

***

Mudah-mudahan kelak negeri ini dipimpin oleh orang-orang yang amanah, yang mau mensejhterakan rakyatnya, yang punya harga diri, tidak serakah, sehingga negeri ini menjadi negeri yang mandiri dan bermartabat. Aamiin,,,,,


Share this:

Related Posts
Disqus Comments