Minggu, 06 April 2014

Serial Pemilu : Milih atau Golput ?

Pemilu 2014
(gambar dari sini)

Assalamu 'alaikum,,,, Wilujeng wayahkieu sobat,,,

Golput atau Milih ? -- Pesta demokrasi (begitulah para intelek menyebutnya) tinggal menghitung hari. Partai-partai dan para caleg sedang sibuk-sibuknya berkampanye. Dan sekarang sudah masuk hari tenang. Banyak cara berkampanye. Mulai dari panggung terbuka, media massa, baligho, blusukan, bahkan dengan megirimkan sms spam. Para caleg yang dulu tidak pernah turun ke bawah bertatap muka dengan masyarakat bawah, tiba-tiba merekapun turun, tentu dengan membawa 'bingkisan' sebagai pembeli suara masyarakat, cukup hanya dengan amplop berisi 20rb, atau sembako, atau kalender, atau apapun yang bisa dimanfaatkan untuk membeli suara rakyat. Mereka turun ke masyarakat, dari mulai masyarakat intelek sampai masyarakat awam, perkotan sampai pedesaan, bahkan sampai tempat lokalisasi mereka datangi. Dan yang terpenting yang selalu dibawa ke masyarakat adalah 'JANJI-JANJI' yang membuai, yang memberikan harapan akan perubahan ( perubahan ??????????? ).

Banyak pihak yang sibuk untuk pesta ini, dari mulai aparatur pemerintah, kpu, partai, masyarakat. Bahkan banyak rumah sakit ikut-ikutan sibuk, sibuk menyediakan ruang rawat inap untuk mengantisipasi bertambahnya penderita 'SAKIT JIWA'.

Tak dipungkiri banyak pihak yang diuntungkan dengan adanya pesta demokrasi 5 tahunan ini, dari mulai perusahaan percetakan, konveksi, para pengrajin pernak-pernik, dan tak kalah suburnya para dukunpun kebanjiran order, bahkan para penghuni tempat-tempat keramatpun ikut kebagian kenyang dengan sesajen-sesajen.

Ya,,,, segala cara dilakukan demi mendapatkan kedudukan sebagai 'WAKIL RAKYAT',,,,.

Bagi sebagian orang pesta ini sangat penting sebagai penentu nasib negeri ini ke depannya (atau sebagai penentu nasib perusahaannya ???) . Tapi kebanyakan orang, terutama kalangan menengah ke bawah, pemilu hanya sebagai rutinitas biasa yang tidak berarti apapun. Kenapa ???. Karena dari masa ke masa mereka tidak merasakan perubahan ke arah lebih baik. Mereka sudah bosan dengan janji-janji para caleg yang ketika sudah terpilih banyak yang ingkar. Bagi mereka, masyarakat bawah kebanyakan, yang terpenting dari pemilu adalah 'kaos partai' (lumayan sekedar untuk pakaian kerja ke sawah atau pakaian untuk tidur), atau sembako (lumayan cukup buat makan 1 atau 2 minggu), atau amplop buat sedikit penambah jajan anak-anak mereka. Masalah milih, kebanyakan tidak terlalu mempedulikan, bahkan banyak dari mereka yang GOLPUT, ya,,,, daripada milih yang belum tentu yang dipilihnya menepati janji, mendingan pergi ke ladang memelihara tanaman yang sudah pasti bisa menyambung hidup.

Bicara tentang GOLPUT, ada beberapa penyebab masyarakat melakukan golput :
  • Golput karena tidak terdaftar sebagai pemilih padahal sudah punya hak pilih.
  • Golput karena ketika hari pemilihan dia ada kepentingan lain yang tidak bisa ditinggalkan
  • Golput karena merasa memilih tidak ada gunanya sama sekali (dan saya rasa ini yang lebih banyak).

Saya akan fokus ke poin 3,,,,

Sengaja golput karena merasa memilih tidak ada gunanya, inilah yang paling banyak. Ini semua dikarenakan sikap kebanyakan partai pemenang dan caleg terpilih tidak mampu / tidak mau menepati janjinya. Mereka khianat terhadap amanah rakyat. Sehingga rakyatpun menjadi jemu, kecewa dengan mereka.

Memilih, atau tidak memilih alias golput adalah hak politik setiap orang. Mereka punya hak untuk memilih, punya hak untuk tidak memilih. Tidak boleh/berhak seorangpun/sebuah institusi mengganggu hak-hak tersebut.

Sobat, milih atau golput adalah hak sobat ! Tapi, saya hanya ingin mengajak sobat semua untuk sedikit merenung sebelum menentukan keputusan.

Memilih,,,,,

Pilihan kita menentukan nasib masa depan kita dan keluarga kita. Jika kita memilih atas dasar demi kebaikan, InsyaAllah kita akan mendapatkannya. Paling tidak kita mendapatkan pahala atas niat kita tersebut. Pilihlah orang / partai yang dirasa baik yang mampu memberikan perubahan ke arah lebih baik. Kita tahu tidak ada partai yang bersih (kecuali ADART-nya saja yang bersih), tapi kita diberi karunia oleh Allas Swt. untuk menilai, mana partai yang paling bersih diantara partai yang tidak bersih tersebut. Kita bisa menilai, mana partai yang benar-benar berniat melakukan perubahan, kita bisa menilai mana caleg-caleg yang mungkin bisa memegang amanah. Janganlah kita memilih hanya karena orang tersebut memberi amplop, atau sembako, padahal kita merasa/tahu orang tersebut tidak bisa memegang amanah.

Kita hanya wajib merikhtiar untuk kebaikan. Berhasil atau tidaknya ikhtiar kita hanya Allah-lah yang Maha Kuasa. Kita wajib memilih untuk kebaikan, perkara apakah yang terpilih amanah atau tidak, itu adalah kuasa Allah Swt.

Golput,,,,,,

Menurut saya, ada 3 motif orang memilih :
  1. Karena ingin perubahan lebih baik
  2. Karena materi semata
  3. Karena hanya sekedar memilih saja.

Dan dari ketiga motif terebut, saya yakin banyak orang memilih karena motif nomor 2. Nomor 3 tidak terlalu signifikan, karena sebenarnya yang masuk nomor ini tidak punya motif apapun selain ikut-ikutan saja. Dan yang paling sedikit adalah pemilih dengan motif nomor 1, kebanyakan mereka justru tidak memilih alias GOLPUT.

Yang GOLPUT, kebanyakan mereka adalah orang-orang yang baik, orang-orang yang ingin ada perubahan ke yang lebih baik, mereka adalah yang sangat berharap para wakilnya mewujudkan mimpi mereka, negeri yang lebih baik. Masalahnya, kebanyakan wakil-wakil yang dipilihnya yang sudah terpilih tidak mampu mewujudkannya, dan akhirnya mereka kecewa. Dari pemilu ke pemilu selalu saja kekecewaan yang didapatkan. Itulah kenapa pada akhirnya mereka memelih GOLPUT.

Sobat,,,, bayangkan,,, apa jadinya jika kebanyakan orang baik lebih memilih golput ??? ,,,,

Bayangkan apa jadinya negeri ini jika yang banyak memilih justru yang tujuan utamanya adalah materi semata ???

Maka akan tambah hancur negeri ini.

Pemilih yang baik, akan cenderung memilih yang dirasa olehnya baik untuk dipilih, yang dirasa olehnya bisa memegang amanah...

Dan pemilih yang tidak baik, yang tujuannya materi semata, mereka tidak peduli baik buruknya yang dipilihnya tersebut. Yang penting bagi mereka jika jagoannya terpilih, maka mereka akan kecipratan hasilnya, mereka tidak akan peduli apakah jagoanyya korupsi, yang penting mereka dapat bagian. Dan percayalah, pemilih dengan motif seperti ini, akan mati-matian untuk menggolkan jagoannya, salah satunya dengan menggunakan hak pilihnya.

Memilih atau golput, itu adalah hak setiap orang. Tapi saya mengajak, mari kita gunakan hak pilih kita. Jangan biarkan yang yang jadi pemenang adalah orang-orang yang tidak baik.

Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak berusaha untuk merubahnya. Dan saya tidak yakin, bahkan tidak percaya, kalau GOLPUT adalah salah satu usaha untuk meraih perubahan ke arah yang lebih baik. Justru dengan golput, kita memberikan keleluasaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk berkuasa mengatur hidup kita, hidup berdasar kepentingannya, bukan hidup berdasar kepentingan rakyat.

9 April nanti, mari kita gunakan hak pilih kita, niatkan dalam hati memilih demi kebaikan bersama, selebihnya kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Wassalam,,,,,,,,

Share this:

Related Posts
Disqus Comments