Jumat, 30 Mei 2014

Janganlah jadikan facebook tempat mengeluh dan mengumpat

keluh-kesah di facebook
(gambar dari sini)

Facebook merupakan media sosial yang memiliki pengguna terbanyak di banding media sosial lainnya. Per 31 Maret 2014 pengguna facebook menembus 1,01 miliar (1).

Berdasarkan data di tahun yang lalu, menurut Kementrian Kominfo, Per november 2013 untuk wilayah Indonesia saja ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif (,,, tahun sekarang berapa ya ??,,,). Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya (2).

Pengguna aktif yang mengakses facebook via mobile sangat besar. Ini dikarenakan perangkat mobile lebih mudah dibawa kemana-mana, dengan begitu dimanapun berada selama ada jaringan internet si pengguna bisa mengupdate statusnya.

Dengan kemudahan tersebut para pengguna bisa lebih leluasa update status yang berhubungan dengan momment saat itu, momment bahagia, sedih, kaget, kagum, dll.

Momment sedih, keluh-kesahpun dilampisakan lewat facebook.

Tidak sedikit dari pengguna facebook membuat status yang bersifat pribadi, kala si pengguna tengah berada dalam momment kesedihan yang diakibatkan oleh permasalahan keluarga, masalah hubungan dengan pacar/keluarga/sahabat/suami/istri, dll. Dan pada akhirnya kronologi profil facebooknya pun dipenuhi keluh-kesah, dan timeline facebook orang lain pun banyak terisi dengan status-status keluh kesah permasalahan hidupnya.

Dan jika keseringan, tentu banyak pengguna lain yang merasa terganggu dengan status-status seperti itu. Walaupun ada sebagian yang juga peduli dengan status-status seperti itu.

Baikkah berkeluh-kesah di facebook ?

Keluh-kesah tersebut dipublish dengan tujuan untuk sedikit menghilangkan beban yang dideritanya. Dan mungkin juga ada harapan pengguna lain bisa membantu mencari solusi atas permasalahannya tersebut. Karena jika sudah dipublish, maka pengguna lain akan membaca status tersebut, kecuali status tersebut di atur agar hanya bisa dilihat sendiri oleh si pembuat status.

(baca juga : Memohonlah hanya kepada-Nya)

Namun, tidak semua keluh-kesah baik di beritahukan ke orang lain. Sebagai pengguna kita harus bisa memilah mana yang baik dan mana yang baik, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.

Seperti permasalahan dengan pasangan hidup, sangat tidak baik jika diberitahukan kepada orang lain. Karena itu bisa semakin memperkeruh permasalahan. (baca : Facebook bisa merusak hubungan suami istri)

Atau berkeluh kesah mengenai kebijakan manajemen di perusahaan tempat kita bekerja. Ini juga sangat tidak baik di publish di facebook, karena jika ketahuan kita bisa dikenakan sanksi oleh perusahaan yang bisa berujung pada pemecatan.

Facebook menjadi ruang pelampiasan kekesalan.

Tidak sedikit pula pengguna facebook memanfaatkan ruang di facebook sebagai pelampiasan kekesalannya. Kalimat-kalimat yang penuh kata-kata umpatan dipublish dan diperlihatkan ke pengguna lain.

Status seperti ini sangat tidak baik untuk dipublish. Karena ini bisa mengganggu pengguna lain, dan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan dia di banned oleh pengguna lain, atau bahkan di blokir.

(baca juga : 6 alasan orang menghapus pertemanan di facebook)

Statusmu mencerminkan kepribadianmu.

Tahukah sobat kalau status kita di facebook itu bisa mencerminkan bagaimana sesungguhnya kepribadian kita ?. Apakah kita pribadi yang baik atau pribadi yang buruk ?

Beberapa tahun yang lalu, saya tidak ingat kapan dan dimana, saya pernah membaca bahwa ada perusahaan yang menyelidiki calon karyawan / karyawannya melalui facebook dengan menyelidiki akun facebook si karyawan tsb. Saya tidak ingat apa yang dicarinya, tapi salahsatunya pasti adalah mengenai kepribadian si karyawan tsb.

Seperti saya tulis di awal artikel, perangkat mobile mempermudah mengakses facebook, dimanapun, kapanpun, dan pada saat apapun. Kemudahan ini membuat si pengguna leluasa untuk update status, termasuk status yang bersifat keluh-kesah.

Ketahuilah, pihak perusahaan tidak suka karyawan yang berkepribadian buruk. Dan orang yang suka mengeluh menandakan pribadinya lemah, pribadi yang lemah bisa dikategorikan sebagai calon karyawan/karyawan yang tidak baik. Perusahaan menginginkan karyawan yang berkepribadian kuat (baik). Orang yang tahan banting, tidak mudah mengeluh. Orang-orang seperti inilah yang bisa memajukan perusahaan. Orang-orang yang berkepribadian kuat selalu memiliki sifat optimis. Dan sifat optimis bisa mempengaruhi kualitas kerja menjadi lebih baik. Dan juga bisa mempengaruhi pekerja yang lain ke arah yang lebih positif.

(baca juga : Kualitasmu menentukan gajimu)

Perlihatkan diri kita sebagai pribadi yang baik.

Status yang baik menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang baik di mata pengguna lain. Status yang baik adalah status yang bisa memberikan solusi, inspirasi, dan motivasi. Pengguna facebook lebih suka status-status yang seperti ini.

Saya amati di timeline facebook saya, status-status yang baik lebih banyak di-like dibanding status-status keluh-kesah apalagi umpatan.

"Jika ingin berkeluh-kesah, Tuha-lah tempatnya. Dia-lah Maha Pemberi Solusi atas keluh kesah kita''

"Dia (Ya'qub) menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS Yusuf: 86)

''Tunjukkanlah diri kita sebagai pribadi yang baik, bukan sebagai pribadi yang buruk''

***

Sumber :
    : jagatreview.com/2014/05/facebook-bocorkan-jumlah-akun-palsu-penggunanya/
  1. : kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker

Share this:

Related Posts
Disqus Comments