Sadarilah bahwa setiap orang itu memiliki kelemahan dan kelebihan masin-masing. Bila orang menyadari akan hal itu, maka saat dia mampu dia tidak akan sombong, karena dia memiliki kelemahan. Sebaliknya saat dia tidak mampu, dia tidak akan berkeluh kesah pada manusia karena kelemahannya itu sebagai anugrah untuk menyadarkannya bahwa Allah Maha berkehendak dan supaya kita selalu memohon pertolongan-Nya.
Karena orang yang selalu menceritakan kelemahannya pada orang lain, awalnya
mungkin mereka bersimpati tapi lama kelamaan malah bisa jadi bosan dan mencela kita.
Terimalah kelemahan kita dan segala konsekuensi dari akibat kelemahan kita itu, ingatlah tidak semua keinginan di dunia ini mesti tercapai.
Ingat pula kisah Uwais Al Qorni, beliau orang yang senantiasa dihina oleh masyarakat sekelilingnya. Namun saat Umar bin Khatab mencarinya serta meminta doa kepadanya, masyarakat sekitarnya berbalik jadi mengagung-agungkannya. Namun Uwais Al Qorni merasa risih dan mulai berpindah-pindah ke daerah yang tidak ada orang yang mengenalnya.
Disamping itu, bila kita senantiasa berkeluh kesah atas kelemahan kita, khawatir kita termasuk orang yang tidak menerima takdir-Nya dan mengadukannya kepada manusia. Allah subhanahuwata'la membenci sikap itu, dan penderitaannya semakin menjd-jadi tanpa pertolongan dari-Nya.
Jadi memohonlah hanya kepada-Nya untuk memenuhi kebutuhan kita dan terimalah dengan ikhlas apa-apa yang sudah ditentukan-Nya karena Dia Maha Tahu apa yangg terbaik buat kita.
Oleh : Uung Gantira (m.facebook.com/profile.php?id=1052836115)