Pada saat kehidupan yang ditemuinya penuh
kepedihan, kejemuan dan kelelahan maka dia gunakan strategi bersabar, seraya berkata,
"Ya Rabb, aku ridho dengan keputusan-Mu".
Dia terus bergerak melakukan solusi semaksimal yang bisa dia lakukan, akhirnya Allah beri kemudahan dan solusi kepadanya.
Sebaliknya ,bila kehidupan yang dialaminya menyenangkan, membahagiakan dan lancar maka dia gunakan dengan strategi bersyukur, seraya berkata,
"Ya Rabb, sungguh besar nikmat yg telah Engkau anugerahkan kepadaku"
sehingga nikmat yang dirasakannya semakin berlipat.
Berbeda dgn orang bodoh, dia salah dalam berstrategi, dimana yang dia pakai adalah putus asa atau sombong.
Disaat kehidupannya sempit, dia mengeluh dan menyalahkan-Nya, sambil berkata,
"Apa salahku?"
sehingga bebannya menjadi semakin
berlipat-lipat.
Sdangkan pada saat mendapatkan kesenanggan dia menggunakan strategi sombong seraya berkata,
"Ini semua sebagai hasil kerja kerasku"
sehingga akhirnya Allah cabut kenikmatan itu yang akhirnya dia merana dan
berputus asa seraya berkata,
"Kenapa jadi seperti ini, padahal aku telah kerja keras ?"
dan kematianlah yang dia tunggu-tunggu, padahal bila dia mati penyesalannya
akan semakin berlipat tak terhingga.
Oleh : Uung Gantira
Fb : m.facebook.com/profile.php?id=1052836115
******
Bagaimanakah dengan Anda, termasuk yang manakah Anda, orang cerdas ataukah orang bodoh ??